REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah Dede Khodijah, penata laksana rumah tangga (PLRT) yang meninggal di Arab Saudi 31 Mei 2011 silam dipulangkan Senin (2/4) setelah terkatung-katung selama 10 bulan. Jenazah Dede dipulangkan setelah 10 bulan terkatung-katung di Arab Saudi.
Jenazah tiba pukul 14.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta dijemput pihak keluarga korban didampingi Migrant CARE.
Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah menjelaskan Dede Khodijah berangkat ke Arab Saudi pada tanggal 24 April 2011 melalui jasa PT YOUMBA BIBA ABADI. ''Baru bekerja selama tiga bulan, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa Dede Khodijah meninggal dunia pada tanggal 28 Juni 2011 karena sakit dan sempat mengalami koma sebelumnya,'' tutur Anis di Jakarta, Senin (2/4). Informasi ini merujuk pada akte kematian yang dikeluarkan oleh RS Damad Al-Am yang juga diterjemahkan oleh KJRI Jeddah.
Sementara menurut keterangan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI kementrian luar negeri tertanggal 20 Oktober 2011, nomor 044118/WN/10/2011/65, Dede Khodijah meninggal dunia pada tanggal 31 Mei 2011 di rumah sakit umum Damad, Sobiya Gizan. Kematian disebabkan meminum bahan kimia fosforik organik berdasar keterangan dari Letnan Satu Polisi Al Qathani Sektor Al Sughiri daerah Sobiya Gizan.
Atas perbedaan data yang dihimpun ini, jelas Anis, pihak keluarga dan Migrant Care mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas penyebab kematian dari Dede.''Jika kematian akibat tindak pidana maka pemerintah Indonesia harus segera memproses melalui jalur hukum,'' tutur Anis.
Pemerintah juga diminta untuk mengevaluasi kinerja KJRI Jeddah yang mengakibatkan pemulangan jenazah Dede Khodijah terkatung-katung hingga 10 bulan. Dan Kemenakertrans RI harus segera melakukan investigasi mengenai PT Youmba Biba Abadi yang telah memberangkatkan Dede Khodijah hingga meninggal dunia dan tanpa tanggung jawab yang jelas.