REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak setuju dengan rencana pemerintah memberikan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat miskin.
"Saya setuju dengan BL-nya (bantuan langsung), T-nya (tunai) tidak setuju," kata Jokowi saat memberi kuliah umum di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin (2/4).
Jokowi mengatakan bantuan langsung sementara masyarakat atau bantuan langsung tunai sebagaimana pernah digulirkan pada 2005 tidak produktif karena hanya mengajari masyarakat untuk meminta.
"Penggunaan bantuan langsung itu seharusnya diarahkan pada usaha-usaha rumah tangga yang produktif," kata pria yang juga mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta itu.
Bantuan langsung, menurut Jokowi, setidaknya baru diberikan kepada kelompok warga miskin setelah meminta mereka bekerja. "Seperti membersihkan selokan atau diminta bekerja lain," katanya.