Senin 02 Apr 2012 14:11 WIB

Setelah Tomcat, Siap-siap Hadapi Serangga Lain

Serangga 'Tomcat'
Foto: kaskus
Serangga 'Tomcat'

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Pengamat lingkungan dari Universitas Riau Tengku Ariful Amri menyatakan kerusakan lingkungan adalah penyebab 'tomcat' menyerang warga, bahkan tidak menutup kemungkinan akan muncul serangan dari serangga lainnya. "Lingkungan sangat sakral dengan dengan berbagai kehidupan seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Tidak hanya manusia, namun juga tumbuhan dan hewan bahkan serangga," kata Amri di Pekanbaru, Senin (2/4).

Untuk itu, kata Amri, sebaiknya manusia sebagai makhluk yang paling mendominasi dengan anugerah melebihi seluruh makhluk yang ada di alam semesta dapat menjaga lingkungan dan jangan justru merusaknya.

Peranan terdepan ada di pihak pemerintah, yang sebaiknya lebih mengedepankan kepentingan kesejahteraan rakyat, baik dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) maupun mengambil jarak dari hegemoni perdagangan global, yang lebih menguntungkan negara-negara maju, katanya.

Yang juga dikhawatirkan saat ini, kata Amri, yakni kemungkinan terjadinya bencana ekologis yang massif sebagai akibat rusaknya lingkungan oleh para pengusaha dan dampak dari perubahan iklim. "Jadi, memang tidak hanya serangga yang akan menyerang manusia, tapi juga berbagai bencana yang disebabkan kerusakan lingkungan," katanya.

Bahkan, demikian Amri, jika pemerintah tak sungguh-sungguh menata sistem pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, maka bencana ekologis bisa-bisa semakin mengancam.

Masyarakat atau manusia yang menghuni sebagian luas daratan khususnya yang berlokasi di berbagai wilayah nusantara sebaiknya juga sadar akan bahaya kerusakan lingkungan. Jangan sampai sistem sirkulasi alam justru berbalik hingga menyerang kehidupan manusia yang semakin hari semakin tidak memperhatikan kondisi lingkungannya. "Jadi,jangan salahkan jika kerusakan keanekaragaman hayati dan lingkungan ini, nantinya justru akan menyerang manusia, termasuk serangga-serangga seperti tomcat," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement