Ahad 01 Apr 2012 22:43 WIB

Pengamat: Koalisi PAN-PDP Berpotensi Jadi Boneka

Partai Amanat Nasional (PAN).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Partai Amanat Nasional (PAN).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG --  Koalisi Amanah Rakyat Gurindam Bersatu bentukan Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrasi Pembaruan berpotensi menjadi boneka politik kandidat tertentu pada Pilkada Tanjungpinang 2012, kata pengamat politik Suradji.

"Jika dilihat dari kesiapan infrastruktur dan permasalahan internal Partai Amanat Nasional (PAN), Koalisi Amanah Rakyat Gurindam Bersatu mudah dimanfaatkan untuk kelompok tertentu," kata Suradji yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Minggu.

Pembentukan Koalisi Amanah Rakyat Gurindam Bersatu baru-baru ini dihadiri oleh Maya Suryanti, bakal calon Wali Kota Tanjungpinang yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan (PKS dan PPP).

Saat itu, Maya mendampingi Suryatati A Manan, ibunya yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Tanjungpinang.

"Kehadiran wali kota dan Maya bukan hal yang biasa. Mungkin itu sebagai bentuk keterbukaan komunikasi antara koalisi yang dibentuk oleh PAN-PDP (Partai Demokrasi Pembaruan) dengan kubu Maya," ujar Suradji.

Ia berpendapat, nilai tawar PAN jika berkoalisi dengan partai yang mengusung Maya sangat kecil. Harapan PAN untuk dapat mengusung salah seorang kader internal untuk mendampingi Maya kemungkinan sulit terealisasi karena Maya melalui partai yang mengusungnya telah mengumumkan calon wakil wali kota berasal dari kalangan birokrat.

"Nilai tawar PAN akan semakin kecil ketika merapat ke kubu Maya, karena tidak dapat mewujudkan misinya," ujarnya.

Ia menyayangkan jika koalisi yang dibentuk PAN-PDP tidak serius menghadapi pilkada padahal kedua partai itu masing-masing memiliki tiga dan satu kursi di DPRD Tanjungpinang.

Kedua partai masih memiliki kesempatan untuk mengusung kandidat tertentu yang diperkirakan mendapat dukungan dari masyarakat.

"Bila tidak dapat mengusung kader internal, koalisi itu dapat mengusung kader eksternal yang disukai masyarakat," ujarnya.

Sementara Ketua DPD PAN Tanjungpinang, Firdaus, menyatakan, PAN tidak akan menjadi boneka politik untuk kepentingan kandidat tertentu. PAN telah belajar dari kekalahan pilkada sebelumnya, dan berharap menang pada pesta demokrasi yang digelar 31 Oktober 2012.

Koalisi dengan kubu Maya atau pun Lis Darmansyah yang diusung PDIP terbuka kemungkinan terjadi. Namun PAN harus mendapatkan nilai tawar yang baik jika berkoalisi dengan salah satu kubu itu.

"Kalau kami berkoalisi dengan kandidat yang sudah ada kendaraannya, maka kami harus dapat mengutus kader internal sebagai wakil wali kota. Jika tidak, koalisi PAN-PDP akan mengusung kader internal sebagai calon wali kota dan wakil wali kota untuk menang dalam pilkada," kata Firdaus.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement