REPUBLIKA.CO.ID, SALEMBA--Paska penggrebekan di Sekretariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta terkait adanya dugaan penyimpanan bom molotov, polisipun akhirnya membebaskan 17 aktivis GMKI yang ditangkap karena tidak ditemukan keterlibatan mereka.
Sebelumnya Jumat (30/3) diberitakan bahwa Polres Jakarta Pusat melakukan penggrebekan di Sekretariat GMKI Jakarta menyusul dugaan adanya bom molotov disana. "19 orang kami amankan, beserta barang bukti 3 buah bom molotov dan beberapa bilah kayu," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Angesta Romano Yoyol, Jumat (30/3) kemarin.
Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap 19 orang. 17 orang merupakan aktivis GMKI, 1 orang merupakan mahasiswa Bina Sarana Informatika, 1 orang lagi pengamen. Polisi sendiri akhirnya melepaskan mereka pada Sabtu (31/3).
Jhony menjelaskan bahwa sebelumnya 30 Maret 2012 sekitar pukul 22.30, sekitar 150 orang aparat kepolisian melakukan pengepungan dan penyerangan dengan cara menembakkan gas air mata ke arah kantor sekretariat Pengurus GMKI. Kemudian polisi melakukan penggeledahan dokumen serta fasilitas GMKI tanpa surat izin penggeledahan.
“Kami habis pulang usai aksi demo di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada (30/3) kemarin. Kemudian kami istirahat dan nonton tv. Tiba-tiba terjadi penembakan di pengurus pusat lalu kantor kami digrebek” ujar Jhony.