Ahad 01 Apr 2012 12:29 WIB

Badai Cina Selatan Ikut Ganggu Cuaca Indonesia

Badai (ilustrasi)
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Badai "TS Phakar" yang terbentuk di kawasan sekitar Laut Cina Selatan, tepatnya di atas Pulau Kalimantan bagian Utara, juga mempengaruhi cuaca di Indonesia. Badai itu diperkirakan "merusak" berbagai prediksi cuaca sebagian wilayah, termasuk Provinsi Riau.

"Ini adalah salah satu dampak dari badai tersebut," kata analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Ardhitama di Pekanbaru, Ahad (1/4)

Dikatakannya, "TS Phakar" merupakan badai yang tidak hanya mampu "merusak" prakiraaan cuaca, namun juga berpotensi menimbulkan berbagai dampak buruk lainnya, seperti angin kencang dan hujan dengan durasi hingga di atas normal.

"Pada prakiraan cuaca seperti yang dirilis BMKG Pekanbaru sebelumnya, memperlihatkan hasil monitoring citra satelit awan, analisa `streamline` dan kondisi fisis serta dinamis udara pada umumnya menunjukkan cuaca di wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan," jelasnya.

Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, menurutnya, diperkirakan hanya terjadi pada sore atau malam hingga dini hari, khususnya di wilayah Riau bagian Tengah dan Selatan.

"Sementara di wilayah Riau bagian Utara dan Timur, peluang hujan terjadi pada siang atau sore hari," tuturnya.

Namun, lanjutnya, akibat adanya gangguan badai di Laut Cina Selatan itu, menyebabkan hujan menjadi tak teratur, dan kalau pun turun diprediksi akan jauh lebih besar dan panjang durasinya.

Seperti diprediksi para anlis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru sebelumnya, melihat dari besaran bentukan badai di Laut Cina Selatan, tepatnya atas Pulau Kalimantan, seluruh wilayah di Tanah Air berpotensi akan terkena imbas badai `TS Phakar`. "Termasuk seluruh wilayah atau provinsi di Sumatra, juga Riau," katanya.

Dari monitor BMKG dan prediksi hasil analisa yang dilakukan, demikian Ardhitama, dampak badai ekstrem Laut Cina Selatan ini akan berlangsung hingga dua hari ke depan.

"Kalau tidak salah, baru akan hilang atau mati pada tanggal 2 April 2012 sekitar pukul 07.00 WIB," ujarnya.

Ia mengatakan wilayah Indonesia yang pertama terkena dampak badai ini, ialah, Kalimantan, terus berlanjut ke Sumatra termasuk Riau.

Bahkan, menurutnya, di Provinsi Riau gangguan badai Laut Cina Selatan tersebut diprediksi mulai terjadi sejak sore hari lalu (31/3). "Yakni, ketika hujan deras disertai angin kencang melanda sebagian wilayah Riau," kata Ardhitama lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement