Ahad 01 Apr 2012 12:21 WIB

Pemilu 2014, Waspadai Politik Uang Sejak Sekarang

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Politik Uang (ilustrasi)
Foto: Justice for Sale Alabama
Politik Uang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meskipun pemilu presiden dan legislatif masih dua tahun lagi, ada saja orang yang menebar uang dengan mudah agar dipilih rakyat pada pemilu nanti. Karena itu, masyarakat diminta waspada dengan praktik politik uang.

"Caleg biasanya menggerakkan mesin politiknya mulai saat-saat sekarang ini," jelas Ketua Garda Muda Nasional (GMN), Kuntum Khairu Basa, saat dihubungi, Ahad (1/4).

Menurut dia, mesin politik yang biasanya berbentuk tim sukses kerap membagi-bagikan uang tanpa adanya program yang terstruktur. Tiba-tiba saja membagikan uang kepada masyarakat. "Ini jelas politik uang," paparnya.

Praktik itu dinilainya sebagai cara tidak elegan dalam meningkatkan pencitraan, karena tidak memberikan pendidikan politik. Masyarakat perlu memahami politik dengan cara mengenal calon wakilnya.

Caranya, jelas Kuntum, caleg harus turun langsung, ikut bermasyarakat, langsung mendengarkan keluhan dan aspirasi konstituen. Permasalahan sosial di sana dibantu untuk diselesaikan bersama-sama dengan memobilisasi potensi massa. "Disinilah kemampuan politik caleg teruji," jelasnya. J

ika mampu menyelesaikan masalah sosial disana maka pasti akan mendapatkan popularitas, bahkan elektabilitas. Bila tidak, maka akan sebaliknya, caleg tak layak pilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement