Sabtu 31 Mar 2012 23:12 WIB

Pemerintah Terus Pantau Harga Minyak Dunia

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Konpers Presiden SBY bersama Setgab di Cikeas, Bogor, Rabu malam, (14/3).
Foto: Republika/Haji Abror Rizki-Rumgapres
Konpers Presiden SBY bersama Setgab di Cikeas, Bogor, Rabu malam, (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan terus memantau harga minyak mentah dunia karena fluktuasi harga minyak tersebut akan sangat berpengaruh naik tidaknya harga BBM. Terlebih lagi, pemerintah diberikan kewenangan untuk menaikan harga BBM jika sudah melebihi ambang batas yang ditentukan di DPR.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah terus mencermati perkembangan harga minyak dunia.

“Apakah perkembangan minyak dunia sudah akan melumpuhkan ekonomi kita jika tidak disesuaikan, atau kita ada cara lain, atau kita bisa bertahan. Kita akan ikuti terus minggu demi minggu, bulan demi bulan,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Istana Negara, Sabtu (31/3).

Menurutnya, sejak Oktober tahun lalu harga BBM terus melonjak tetapi Indonesia belum menaikan harga BBM. Tetapi jika di bulan-bulan ke depan ada lonjakan harga minyak, pemerintah berkewajiban untuk menguji perkembangan harga itu dan menariknya dengan perkembangan selama enam bulan terakhir sehingga akan ditentukan apakah diperlukan menaikan harga bbm, atau belum perlu, atau tidak perlu.

Ia menegaskan tidak ada Presiden RI dan pemerintahan RI yang tidak menaikan harga BBM. Mereka pun memiliki alasan dan pertimbangan yang seksama.

Berdasarkan catatan sejarah sejak Indonesia merdeka, Indonesia sudah menaikan harga BBM sebanyak 38 kali. Di era reformasi sudah 7 kali dinaikan termasuk pada era Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement