REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI, Hanif Dhakiri, mengemukakan, hingga saat ini F-PKB terus mencari formula pas antara jalan pikiran yang menolak kenaikan harga BBM dengan realitas harga minyak dunia yang terus melonjak.
"Posisi FPKB mencari jalan tengah alternatif di antara dua pendapat yang sama benar dan memiliki argumentasi kuat," kata Hanif di sela-sela sidang paripurna DPR di Jakarta, Jumat (30/3).
Menurut Hanif, yangterpenting adalah mencari bagaimana solusi yang terbaik buat ekonomi rakyat kita. "Fraksi PKB perlu bersuara jalan adil, jalan tengah dan tidak sepihak, sebab ekonomi rakyat dan ekonomi negara tidak boleh dipertentangkan," katanya.
Sebelumnya dalam pemandangan umum FPKB, melalui juru bicaranya Muhammad Toha menyatakan bahwa pemerintah bisa melakukan penghematan terhadap berbagai pos belanja ketimbang menaikkan harga BBM.
"Untuk itu, kami meminta pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM saat ini," ujar Toha. FPKB juga sepakat Pasal 7 ayat (6) UU tentang APBN 2012 tidak dicabut.
Namun demikian, FPKB mengusulkan bahwa dalam hal rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) untuk kurun waktu berjalan mengalami kenaikan atau penurunan lebih 17,5 persen dari harga ICP yang diasumsikan APBN-P 2012, maka pemerintah berwenang melakukan penyesuaian harga.