REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bentrok antara petugas polisi dan pengunjuk rasa yang memblokir jalur KA di perlintasan Jalan Jenderal Soedirman Keluarahan Rejasari Kota Purwokerto, Rabu (30/3), akhirnya tak terhindarkan. Polisi akhirnya membubarkan paksa pengunjuk rasa yang memblokir jalur KA. Sejumlah pengunjuk rasa dilaporkan luka.
Dengan tindakan represif ini perjalanan KA yang sempat terhambat bisa dilanjutkan kembali. ''Rangkaian KA penumpang paling tidak telah terlambat 4 jam karena tidak bisa melanjutkan perjalanan,'' jelas Manajer Humas PT KA Daop 5 Purwokerto, Surono, Jumat (30/3).
Rangkaian KA yang sempat tertahan perjalanannya tersebut terdiri dari KA eksekutif Taksaka jurusan Gambir-Yogyakarta, KA bisnis Sawunggalih Utama jurusan Pasar Senen-Kutoarjo, dan KA ekonomi Gajah Wong jurusan Pasar Senen-Yogyakarta. Ketiga KA tersebut, ada yang tertahan di Stasiun Besar Purwokerto, dan ada juga yang tertahap di Stasiun Kecil Karanggandul.
Selain itu, juga ada KA barang yang tertahan di stasiun Notog atau di bagian selatan Stasiun Purwokerto. Ada dua rangkaian KA Barang yang tertahan di stasiun kecil tersebut.
Tindakan tegas aparat dilakukan pada pukul 16.30.
''Kita terpaksa mengambil tindakan tegas, karena menjelang sore hingga malam akan makin banyak KA yang melintas. Terutama KA yang melakukan perjalanan dari arah timur, menuju Jakarta,'' jelasnya.''Kita sudah berupaya melakukan tindakan persuasif, tapi para pengunjuk rasa tidak mau menggubris. Bahkan mereka bertekad akan bertahan di pintu perlintasan hingga tuntutan mereka agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM dikabulkan,'' jelasnya.
Pengunjuk rasa yang ditangkap diperiksa di Mapolres Banyumas.
Aksi pembokiran tersebut mulai dilakukan pengunjuk rasa sejak pukul 13.30. Ratusan pengunjuk rasa yang semula memblokir jalan Jenderal Soedirman di depan Alun-alun Kota Purwokerto, bergeser ke barat dan memblokir pintu perlintasan KA. Akibatnya, tidak hanya jalur jalan raya yang terblokir tapi juga jalur KA.