REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Marzukie Alie, menyayangkan aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pihaknya menuding aksi itu ditunggangi kelompok orang yang mencari keuntungan atas renacana isu kenaikan BBM ini.
"Jangan ditunggagni. Belum apa-apa, dan belum ada upaya naik harga BBM, tapi harga pokok sudah naik. Ini ada sesuatu yang tidak baik untuk bangsa ini, " kata Marzuki, di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3).
Menurutnya, wajar bila masyrakat marah, ketika masih isu kenaikan BBM, tiba-tiba ada upaya kelompok kepentingan berupaya menaikan harga BBM.
Marzuki, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengatakan, masalah kenaikan BBM semua elemen masyarakat, dan elit politik untuk berpikir rasional.
"Mari berpikir rasional untuk kepentingan bangsa, ya boleh cooling down. Sebaik apa pun untuk kepentingan bangsa,"tegasnya.
Marzukie mengemukakan, apa yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yhudoyono rencana menaikkan harga BBM, adalah untuk kepentingan bangsa, dan penyelematan ekonomi negeri ini.
"Beliau (Presiden SBY) mengatakan, berdosa dia bila ekonomi negeri hancur karena menaikkan BBM. Apakah itu citra yang diperlukan, Presiden SBY gak perlu citra, dan sampai sekarang citranya lebih baik dari yang lain. Kalau dia mau mengatakan sesuatu yang hanya menyenangkan semua orang, dan pencitraan bisa saja dilakukan. Tapi apakah itu yang diperlukan oleh negara ini, kan tidak seperti itu, "terang Marzukie.