Jumat 30 Mar 2012 13:19 WIB

PT DI Rancang Masuki Airbus

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: Dewi Mardiani
PT Dirgantara Indonesia
Foto: Rezza Estily/Antara
PT Dirgantara Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kebangkitan industri penerbangan Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia (DI), semakin memperlihatkan arah cerah. Langkah terbaru, PT DI menandatangani kesepakatan dengan Dassault System, untuk membangun Joint Center of Excellent for Certification Aerospace and Defence.

“Ini entry point untuk kerja sama lebih luas, termasuk peluang ke Airbus,” kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Dita Ardonni Jafri, seusai penandatanganan kesepakatan, Jumat (30/3). Dassault System adalah perusahaan provider software Catia, peralatan desain engineering.

Catia bukan peralatan yang baru dikenal PT DI. Tapi krisis 1998 yang juga menyeret jatuh perusahaan tersebut, belakangan membuat kerja sama hanya sebatas penggunaan software. Dengan kerja sama kali ini, kedua perusahaan meningkatkan sinergi menjadi kemitraan.

“Arahnya, akan dikembangkan satu modul baru untuk sertifikasi,” kata Kepala Divisi Pusat Rancang Bangun PT DI, Bagus Eko, Jumat (30/3). Selama ini, Catia baru memiliki modul perangkat lunak untuk struktur  dan sistem. Ke depan, kata Bagus, ditargetkan ada satu modul utuh control engineering. Proyek pembangunan pesawat N-219, menjadi pilot project.

Keuntungan lain dari kerja sama kedua perusahaan ini, aku Bagus, adalah menjadi awal langkah lebih besar untuk bisa masuk daftar pemasok perusahaan produsen pesawat Airbus. Baru-baru ini, perusahaan tersebut sudah melakukan assessment kinerja PT DI, dan memberikan satu pekerjaan ‘kecil’ untuk awal kerja sama.

“Tidak perlu disebut nilainya, tapi ini langkah awal untuk kerja sama lebih besar, bila kami bisa memenuhi requirement Airbus,” ujar Bagus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement