Kamis 29 Mar 2012 17:39 WIB

Soal BBM, Waria Bandung Sentil SBY

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Anggie (40) Waria yang ikut demo menolak kenaikan harga BBM di halaman Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/3)
Anggie (40) Waria yang ikut demo menolak kenaikan harga BBM di halaman Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Jika dalam beberapa hari belakangan ini aksi unjuk rasa diwarnai kalangan mahasiswa dan organisasi buruh, kondisi yang berbeda terjadi di Bandung. Di tengah maraknya aksi unjuk rasa yang digelar Ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Pergerakan Islam (API), di Halaman Gedung Sate, Bandung, Kamis (29/3), terlihat seorang waria ikut menggairahkan aksi unjuk rasa.

Bahkan, seorang Waria asal Kiaracondong-Bandung, ikut berorasi yang memancing gelak tawa peserta aksi dan polisi yang berjaga. Setelah massa FPI membubarkan diri, seorang waria bernama Anggie (40 tahun), berorasi di hadapan ribuan buruh dan mahasiswa yang sedang berdemo menolak kenaikan BBM.

Kehadiran waria berbaju hitam dan tshirt merah itu, membuat pendemo yang lain terhibur. Karena, orasi dia cukup lucu. "Kami juga menolak kenaikan harga BBM, karena bagi masyarakat kecil berat," ujar Anggie, dengan logat alay.

Anggi pun, mengecam kebijakan Pemerintah SBY. Ia menilai SBY seperti banci. Bukan hanya SBY yang disentil dalam orasinya, tetapi juga Marzuki Ali dan Taufik Kiemas. "Mari kawan-kawan teriak Marzuki Alie sedot deh ah, Taufik Kemas juga. SBY sedot," kata Anggie pada pendemo yang lain.

Usai orasi, Anggie mengaku kepada wartawan terpanggil untuk naik ke panggung orasi. Dia datang sendirian, tidak bersama kawan-kawan waria lainnya. Anggie mengaku terpanggil mengikuti aksi ini karena, jika BBM naik harga-harga kebutuhan pokok akan naik juga.

Segala kebutuhan, lanjut dia, akan menjadi mahal dan tidak sebanding dengan penghasilannya yang sedikit sebagai pengamen jalanan. Anggie menilai, SBY lebih banci karena tidak bisa memimpin negara. Aksi Waria bernama asli Abdul itu mendapat sambutan meriah dari buruh dan mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement