REPUBLIKA.CO.ID, SLIPI -- BBM naik tinggi, susu tak terbeli. Orang pintar tarik subsidi mungkin bayi kurang gizi. Sepenggal lirik dari legenda musik Indonesia, Iwan Fals mungkin cocok menggambarkan realita saat ini. Jelang kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, harga sejumlah merek susu bayi di pasaran ikut naik.
Pantauan Republika di Pasar Slipi, Jakarta Barat, harga susu bayi berbagai merek naik sekira 10-15 persen. "Harga satu kaleng susu bayi isi 400 gram naik dari Rp 92 ribu menjadi Rp 102 ribu," sebut Nuriyah, pedagang bahan kebutuhan sehari-hari di Pasar Slipi, saat berbincang dengan Republika, Kamis (29/3).
Kenaikan harga itu tak terbatas pada susu bayi bermerek mahal saja, beberapa susu bayi 'tak bermerek' pun ikut mengalami kenaikkan.
Elvira (36), salah seorang pedagang susu dan perlengkapan bayi mengatakan, harga susu bayi terus meningkat sejak sepekan terakhir. Ia mengungkapkan, harga grosiran pun mengalami peningkatan hingga 10 persen.
Para pedagang memprakirakan kenaikan harga akibat ongkso pengiriman barang-barang yang juga ikut naik seiring rencana kenaikkan harga BBM. Dan kenaikkan susu bakal terus meningkat sesudah kenaikkan BBM. "Jika BBM sudah naik kenaikan harga susu mungkin akan mencapai 30 persen," cuap Elvira.