REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan pengunjuk rasa akan kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (29/3). Mereka, sebagian besar, akan melakukan unjuk rasa di tiga lokasi langganan aksi yakni Gedung DPR/MPR RI, Bundaran HI dan Istana Negara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, dari data kepolisian yang ada, jumlah pengunjuk rasa yang akan menggelar aksi hari ini sekitar 3000 - 4000 orang. Namun, Rikwanto mengatakan, jumlah tersebut berpotensi meningkat mengingat kecenderungan sejumlah massa yang akan melakukan aksi tanpa pemberitahuan ke pihak kepolisian terlebih dulu.
Aksi yang akan digelar hari ini, ujar Rikwanto, kembali didominasi kaum buruh. Rikwanto menyatakan, para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) akan mengerahkan massa sekitar 500-1000 orang.
"Mereka melakukan aksi di alun-alun kota Tangerang," ungkap Rikwanto melalui sambungan telepon.
Selain itu, sejumlah buruh juga akan menggelar aksi di depan gedung DPR/MPR RI. Jumlah buruh yang beraksi di sana, ujar Rikwanto, sekitar 500 orang. Buruh lainnya, tutur Rikwanto, juga akan menggelar aksi di depan kantor Kementerian BUMN. Untuk di lokasi itu, Rikwanto menyebutkan, jumlahnya sekitar 300 pengunjuk rasa.
Sementara itu, mereka yang melakukan aksi di depan Istana Negara, RIkwanto menjelaskan, adalah massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir yang jumlahnya mencapai 1000 orang. Menurut rencana, massa Hizbut Tahrir tersebut akan berkumpul terlebih dahulu di Bundaran HI untuk kemudian menuju ke Istana Negara.
Lebih lanjut, Rikwanto mengatakan, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kosolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) juga akan melakukan aksi hari ini dengan estimasi massa sebanyak 100-200 orang. Kelompok yang pada Selasa (27/3) terlibat bentrok dengan petugas kepolisian akan memulai aksinya di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) sekitar pukul 14.00 WIB.
Terkait penurunan jumlah massa pengunjuk rasa dibandingkan hari Selasa (27/3) yang mencapai 8000 orang, Rikwanto mengaku memang ada penurunan massa pada hari ini. Rikwanto menduga, penurunan tersebut disebabkan kebingungan antar kelompok pengunjuk rasa yang akan melakukan aksi hari ini atau besok.
Kendati demikian, Rikwanto mengatakan, petugas keamanan yang akan disiapkan untuk menjaga aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM tetap berjumlah 22.000 personil. Rencananya, Rikwanto menuturkan, mereka akan disiapkan untuk mengawal aksi hingga tanggal 5 April 2012.