REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aksi terorisme di Indonesia berkembang makin canggih. Bukan hanya menebar ancaman dengan menggunakan bom rakitan, tapi mereka juga mulai menggunakan senjata kimia. Kepala Badan Nasional Penaanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Bai, mengatakan ada tiga jenis serangan teroris yang potensial di Indonesia, yakni teror bom, serangan bersenjata, dan penggunaan bahan kimia berbahaya.
Berdasarkan penyelidikan, penggunaan bahan kimia bahkan semakin tinggi. "Serangan bahan kimia ini juga potensinya makin meningkat," kata dia usai menggelar simulasi penanganan aksi terorisme di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor, Rabu (28/3).
Dalam simulasi tersebut diperagakan bagaimana tim dari Gegana dan satuan lainnya melakukan olah tempat kejadian ledakan bom untuk mendeteksi keberadaan senyawa radioaktif. Dalam insiden tersebut, 20 warga sipil tewas di tempat akibat ledakan bom bunuh diri.