REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) tidak turun ke jalan untuk menyuarakan dan menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang. Pihaknya konsentrasi dalam kegiatan internal kampus pada Selasa dan Rabu (27-28/3).
Menteri Komunikasi dan Informasi BEM Unila, Sri Wahyuni, membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Republika. Sri menyebut kepengurusan BEM Unila masih konsentrasi dalam kegiatan kampus.
“Kita dua hari ini lagi nggak ada aksi. Kita masih fokus di TKMM-TM SI,” kata Sri.
Dalam Munas BEM se Indonesia (SI) yang digelar di Bandar Lampung pada awal maret lalu, Unila sebagai tuan rumah telah sepakat menolak kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang akan menaikkan harga BBM. Dalam pernyataan sikap dan aksi unjuk rasa semua BEM SI di Tugu Adipura, mereka menyatakan “BBM Naik, SBY Turun”.
Sementara Rektor Unila, Prof Sugeng P Harianto, dalam sambutan pada acara Seminar Nasional Pertanian, di Fakultas Pertanian Unila, Kamis (22/3), menyatakan pihaknya mengajak organisasi mahasiswa di lingkungan kampusnya untuk mengadakan diskusi terbuka yang intensif menyikapi perkembangan politik saat ini. “Kita akan adakan diskusi dengan mahasiswa di kampus,” ujarnya.