REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Agama, Suryadharma Ali, akhirnya menanggapi pernyataan dari pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, terkait ide pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel. Suryadharma menyatakan keinginan untuk membuka hubungan diplomatik itu tidak bisa dilakukan oleh pribadi atau organisasi.
''Kalau mau buka hubungan antarnegara, itu bukan dilakukan oleh pribadi atau organisasi. Tetapi, yang bisa melakukannya adalah antarnegara,'' kata Suryadharma kepada Republika di Surabaya, Senin (26/3) malam.
Pernyataan dari menteri ini untuk menyikapi komentar Panji Gumilang. Saat menteri agama bersilahturahim ke Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Ahad (25/3), Gumilang menyampaikan keinginannya agar Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Saat itu Gumilang juga mengajak menteri bersama rombongan untuk menikmati senandung empat santriwati Al Zaytun yang menyanyikan lagu Israel berbahasa Ibrani.
Suryadharma mengingatkan bahwa siapapun individu maupun organisasi harus tetap tunduk pada kebijakan politik luar negeri Indonesia. Ia menegaskan Indonesia belum ada tanda untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
''Selama belum berubah sikapnya pada Palestina, kebijakan Indonesia sudah jelas (untuk tidak membuka hubungan diplomatik,'' ujarnya.