Senin 26 Mar 2012 17:30 WIB

Demo BBM Bandung Ricuh, Empat Mahasiswa Terluka

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hafidz Muftisany
Aparat kepolisian mengamankan demo BBM
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Aparat kepolisian mengamankan demo BBM

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Gedung Sate Senin (26/3) berujung ricuh. Polisi dan mahasiswa bentrok. Empat mahasiswa terluka dalam bentrokan itu.

Dua mahasiswa yang terluka antara lain Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Helmut Hector terluka di kepala dan Sekretaris Umum Batko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandung Hanhan terluka di tangan.

''Ada empat mahasiswa yang terluka dalam bentrokan ini. Dua dari HMI dan dua dari GMNI,'' ujar Ketua HMI Jabar Usman Solehudin kepada wartawan.

Menurut Usman, keempat orang mahasiswa tersebut terkena pukul polisi di kepala sampe berdarah. Bahkan, Ketua GMNI kepalanya bocor. Bentrokan tersebut berawal dari audiensi antara pendemo dan DPRD Jabar sekitar 13.30 WIB. Namun, audensi tersebut ternayata tak membuahkan hasil.

Sementara situasi di luar gerbang Gedung Sate mulai memanas. Mahasiswa yang emosi mulai melemparkan tempat air minum kemasan kepada ratusan polisi yang menjaga gerbang Gedung Sate.

Pada pukul 14.00 WIB, terjadilah bentrok antara polisi dan mahasiswa. Bentrokan, bahkan terjadi di beberapa titik. Di antaranya di dalam pintu masuk Gedung Sate dan di luar gerbang.

Situasi mulai panas saat polisi yang terlihat marah berusaha membubarkan massa yang beringas. Massa melemparkan benda seperti batu dan memukul polisi dengan tongkat bendera.

Sementara, polisi berusaha menghalau dan membubarkan massa dengan pentungan di tangannya. Tapi, mahasiswa bertahan. Mereka terus mengecam dan berteriak-teriak memaki polisi yang dinilainya represif. Beberapa anggota DPRD Jabar, akhirnya mendekati massa yang marah.

Salah satunya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Harry May Oloan dan anggota fraksi dari Hanura. Harry pun berorasi di atas mobil bak terbuka. Ia menyatakan, PDI Perjuangan memang menolak kenaikan harga BBM.

"Kami menolak kenaikan harga BBM. Aspirasi mahasiswa akan kami sampaikan. Ini sudah kami bahas," kata Harry.

Harry meminta maaf atas represivitas yang dilakukan aparat yang mengawal demonstrasi. Namun, Ia berharap, mahasiswa tak sampai terpancing hingga terjadi kerusuhan lebih luas. Akhirnya, massa tersebut membubarkan diri sekitar pukul 14.30 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement