REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganggap pernyataan pengasuh pondok pesantren Al-Zaitun, Panji Gumilang akan perlunya hubungan diplomatik Indonesia-Israel hanya mencari sensasi. Ketua MUI Hubungan Luar Negeri, Muhyidin Junaidi mengatakan pernyataan itu tidak penting dan hanya mencari sensasi.
"Seolah-olah ia ingin mengalihkan perhatian publik dengan fakta yang terjadi di wilayah Palestina sekarang," ujar Junaidi melalui pesan singkatnya kepada Republika Online, Senin (26/3).
Pengasuh pondok pesantren Al Zaitun ini pada Ahad (25/3) lalu mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam pernyataannya Panji berharap Indonesia bisa membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Padahal Indonesia sejak awal berdirinya negara Zionis sudah menunjukkan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Dan tetap berkomitmen terhadap dukungan kemerdekaan Palestina.
Seperti yang disampaikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika bertemu Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi di Lanud Hamil Perdana Kusuma, Kamis (22/3) lalu. "Saya memelihara hubungan baik dengan presiden Palestina sebagaimana Indonesia aktif mendukung kemerdekaan Palestina," kata SBY.