REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan sejumlah aksi unjuk rasa yang semakin hari kian meningkat di DKI Jakarta. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, dipastikan TNI tidak akan berhadapan langsung dengan masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang menggelar aksi hanya akan berhadapan dengan petugas kepolisian.
Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya sejak awal memang melibatkan tentara dalam penanganan sejumlah aksi unjuk rasa di DKI Jakarta. Namun, ujar Rikwanto, pasukan TNI tersebut bertugas secara statis untuk mengamankan lokasi yang termasuk ke dalam objek vital.
Salah satu lokasi objek vital, ungkap Rikwanto, adalah istana negara. Bila aksi terjadi di tempat tersebut, ungkap Rikwanto, tentu pasukan TNI akan turut menjaga istana negara dan terlibat dalam penanganan aksi unjuk rasa bersama petugas kepolisian setempat sebagai pengendali utama dalam penanganan proses unjuk rasa di sana.
Kendati demikian, Rikwanto menegaskan, keterlibatan mereka tidak bersifat langsung berhadapan dengan pengunjuk rasa. Rikwanto mengatakan, pengunjuk rasa akan tetap langsung ditangani pihak kepolisian di lokasi.
Terkait kepatutan anggota TNI dalam membantu tugas kepolisian, Rikwanto mengatakan, hal itu sama sekali tidak melanggar aturan. "TNI kan mempunyai Komando Daerah Militer (Kodam) yang bertanggung jawab atas wilayahnya," ujar Rikwanto.