Sabtu 24 Mar 2012 17:00 WIB

Presiden SBY: Banyak Negara Undang Pemuda Indonesia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memberikan keterangan pers soal Partai Demokrat di kediaman pribadi Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (5/2).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memberikan keterangan pers soal Partai Demokrat di kediaman pribadi Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIJING –- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan, pemerintah Indonesia menyambut baik prakarsa dari berbagai negara yang mengundang pemuda Indonesia untuk mengunjungi negeri mereka.

“Banyak negara yang mengundang pemuda Indonesia, anak-anak kita,” ujar SBY seperi dilaporkan wartawan Republika, Nasihin Masha dari Beijing, Cina, Sabtu (24/3).

Presiden mengatakan hal itu saat jumpa pers di hari terakhir kunjungannya ke Cina. Menurut Presiden, hubungan antarbangsa bukan hanya hubungan antar-pemerintah tapi juga antara berbagai lini. Salah satunya adalah hubungan antar-pemuda. Undangan ini, kata Presiden, kemudian disalahtafsirkan sebagai undangan oleh dirinya. Padahal yang mengundang pemerintah Cina.

Sabtu ini, Presiden dipertemukan dengan sekitar 100 pemuda Indonesia yang diundang pemerintah Cina yang saat ini ada di Beijing, ibukota Cina. Dalam pertemuan itu hadir juga Li Changchun, salah satu petinggi Partai Komunis Cina.

Dalam sambutannya, SBY mengatakan, pertukaran kunjungan pemuda antara Cina dan Indonesia merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting. Dalam 20-30 tahun mendatang kedua negara dan juga Asia Timur akan banyak berubah. “Di saat itulah Cina dan Indonesia akan dipimpin generasi muda saat ini,” kata Presiden. Hubungan saat ini merupakan modal luar biasa bagi masa depan.

Kepada para pemuda itu, Presiden berpesan agar bisa belajar dari Tiongkok yang telah berhasil dalam melakukan reformasi dan modernisasi. “Timbalah sebanyak-banyaknya. Berdiskusilah bagaimana meningkatkan lagi hubungan kedua bangsa,” katanya.

Sedangkan Li Changchun mengutip sebuah pepatah, “Jika pemuda cerdas maka Tiongkok akan cerdas. Jika pemuda kuat maka Tiongkok akan kuat.” Berdasarkan pepatah itu, ia mengatakan jika pemuda Asia cerdas maka Asia akan cerdas. Demikian pula jika pemuda kuat maka Asia akan kuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement