Jumat 23 Mar 2012 19:11 WIB

Pengusaha Cina Investasi 17 Miliar Dolar AS

Rep: Nasihin Masha/ Red: Didi Purwadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao menyaksikan Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Cina menandatangani nota kesepahaman kerja sama investasi.
Foto: Republika/Nasihin Masha
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao menyaksikan Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Cina menandatangani nota kesepahaman kerja sama investasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pengusaha Cina siap melakukan investasi senilai 17 miliar dolar AS. “Ada 15 memorandum of understanding yang ditandatangani,” kata SBY seperti dilaporkan Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin Masha dari Beijing, Cina, Jumat (23/3).

Hal itu ia ungkapkan dalam pertemuan pengusaha Cina dan pengusaha Indonesia. Acara itu diadakan atas kerja sama Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia, KBRI di Beijing, dan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT). Sebelumnya, mereka menandatangani MoU.

Para pengusaha itu akan melakukan investasi di berbagai bidang seperti energi, perakitan sepeda motor, kimia, pertambangan, dan sebagainya. “Tugas pemerintah adalah mengembangkan kebijakan dan regulasi yang kondusif,” kata SBY di Hotel St Regis.

Pada kesempatan itu, SBY menyebutkan bahwa total nilai perdagangan Indonesia-Cina adalah 50 miliar dolar AS. “Saya dan Presiden Hu Jintao sudah bersepakat untuk meningkatkan perdagangan sehingga pada 2015 bisa mencapai 80 miliar dolar AS,” katanya.

Presiden menjelaskan banyak peluang usaha yang bisa dilakukan para pengusaha dari kedua negara. Apalagi, ekonomi kedua negara sedang tumbuh dengan baik. “Kekuatan ekonomi Cina nomor satu di Asia dan nomor dua di dunia. Sedangkan, Indonesia nomor satu di Asia Tenggara dan nomor 16 di dunia,” katanya.

Pada krisis ekonomi lalu, kata SBY, dari 20 negara anggota G-20 hanya tiga negara yang tetap tumbuh dengan baik, yaitu Cina, India, dan Indonesia. Karena itu, Indonesia mengundang pengusaha Cina untuk melakukan kerja sama yang lebih erat.

“Indonesia unggul dalam sumberdaya manusia dan sumberdaya alam,” katanya. Selain itu, ekonomi Indonesia belum sampai pada titik yang diharapkan. “Masih banyak peluang,” katanya.

Selain pertumbuhan ekonomi masih terus berkembang, katanya, juga daya beli masyarakat yang terus naik, kelas menengah yang meningkat, dan pasar domestik yang lebih besar lagi. “Kita bisa menyatukan Cina dan Indonesia dalam bidang ekonomi,” ujarnya.

Presiden juga menegaskan kesamaan pandangan antara pemerintah Indonesia dan Cina dalam hal ekonomi dunia. Kedua negara menghendaki pertumbuhan ekonomi dunia yang tetap tinggi, kuat, berimbang, dan berkelanjutan. Di saat Eropa dan Amerika Serikat sedang rapuh, kata SBY, Cina dan Indonesia bisa menunjukkan pada dunia bahwa Asia bisa membantu mereka dan bisa tumbuh.

“Cina sebagai saudara tua bisa bersama Indonesia untuk memperkuat ekonomi kawasan yang stabil, damai, dan tertib,” katanya. SBY juga menyampaikan terima kasih kepada pengusaha Cina yang sudah bekerja sama dengan pengusaha Indonesia. “Kerja sama yang lebih adil, fair, dan membawa manfaat riil bagi kedua negara dan bagi perusahaan,” katanya.

Adapun MoU tersebut adalah:

1.Kerja sama teknologi antara Capital Engineering and research Incorporation Ltd dengan PT Karakatau Steel Tbk

2.Kerja sama pemberian fasilitas kredit dalam pengembangan konstruksi antara Industrial and Commercial Bank China, MCC CERI, dan Karakatau Steel.

3.Kerja sama pembangunan Batang Toru dalam hal energi terbarukan antara  China Huadian Corporation dan PT Shrma Hydro Nusantara.

4.Kerja sama antara PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dan China Himtech Group.

5.Kerja sama investasi di bidang pertanian antara PT Dian Kapuas Sedaya (PT Sioeng Group) dan Senteda Group Co. Ltd.

6.Kerja sama pengembangan bijih besi dan fasilitas produksi smelter antara PT Hasmonah (PT Sioeng Group) dan Yangyuan Country Sangzhuang Mining Co. Ltd.

7.Kerja sama pengembangan kawasan industri Kabupaten Seram Bagian Barat antara Pemprov Maluku dan Fujian Pan-Chinese Mining Co. Ltd.

8.Kerja sama teknologi antara Dagang Field Giant Petrochemical Engineering dan PT Santika Pendopo Energy.

9.Kerja sama pengembangan tungku suhu tinggi antara PT Union Ajidharma Indonesia dan Zhengzhou Dongfang Enterprise Group Co. Ltd

10.Kerja sama pengembangakn pabrik sepeda motor, dealer, dan pelatihan di Indonesia antara Zhejing Qianjiang Motorcycle dan PT Intraco Penta.

11.Kerja sama perakitan dan permodalan kendaraan alat berat dan truk antara Sinotruck (Hongkong) dan PT Intraco Penta.

12.Kerja sama investasi smelter dan proyek baja antara PT Daya Anugerah Semesta dan Hanan Xibao Metallurgy Material Group.

13.Kerja sama investasi dan pembangunan jembatan dan infrastruktur Selat Sunda bersama China Railway Construction.

14.Kerja sama antara Wuhan Iron and Steel Group dan PT Gunung Gahapi Sakti.15.Kerja sama antara PT Semen Grobogan dan China Triumph International Engineering (CITEC).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement