Kamis 22 Mar 2012 19:56 WIB

Duh, 70 Ribu Anak Meninggal karena Tubercolosis Setiap Tahun

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Heri Ruslan
Kuman TBC
Foto: .
Kuman TBC

REPUBLIKA.CO.ID,  JENEWA -- Sebanyak 70 ribu anak-anak meninggal akibat tubercolosis (TB) setiap tahunnya. Tingginya angka kasus tersebut disebabkan kegagalan tenaga medis mendeteksi gejala TB sejak dini.

"Seringkali TB tidak dapat terdiagnosa pada anak-anak. Hal ini karena gejala TB pada anak memang tidak terlalu spesifik," kata Kordinator Departemen Penanggulangan Tubercolosis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Malgosia Grzemska, seperti dikutip AP, Rabu (21/3).

Ia menjelaskan, pada orang dewasa gejala TB dapat dikenali dengan batuk yang kronis. Namun pada anak-anak, TB tidak disertai batuk. "Anak hanya menjadi kurang aktif. Mereka menjadi terlihat selalu lesu," ungkapnya.

Untuk menanggulangi hal itu, lanjut dia, perlu dilakukan deteksi dini pada anak-anak yang tinggal di lingkungan keluarga yang menderita TB. Meski tidak terinfeksi TB, anak-anak ini harus diberikan terapi pencegahan. Sedangkan bagi anak yang sudah terlanjur terinfeksi harus segera dirawat seketika. "Sekitar setengah juta bayi dan anak terinfeksi TB tiap tahunnya," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement