REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang yang memindahkan bom yang semula diletakkan di KBRI Paris, Perancis ke seberang KBRI disinyalir merupakan teroris Perancis. “Kita melihat dari CCTV orang yang memindahkan bom tersebut. Itu teroris di Perancis sana,” kata Letnan Jenderal TNI Marciano Norman saat ditemui di bandara Halim Perdanakusumah, Kamis (22/3).
Dari rekaman CCTV itu pula diketahui ada salah satu tersangka meletakan bom di tempat sampah di depan KBRI. Tetapi, 10 menit kemundian, ada orang lain lagi yang naik sepeda motor dan memindahkan bom tersebut.
Sampai saat ini, baru informasi itulah yang didapat oleh pemerintah Indonesia. “Polisi Perancis sedang mengembangkan ini sehingga kita harapkan ke depan kita bisa mendapatkan informasi yang lebih rinci,” katanya.
Ia menyakini jika bom itu tidak ditujukan ke KBRI Karena, jika KBRI benar-benar menjadi target, bom yang diletakan di tempat sampah di depan KBRI tak mungkin dipindahkan. Sehingga, kata Marciano, ledakan yang timbul tidak terlalu besar meskipun tetap menimbulkan kerusakan KBRI dan gedung-gedung di sekitarnya.
Untuk pengamanan KBRI sendiri, lanjutnya, aparat di Perancis sudah memberikan tambahan. Aktivitas KBRI pun tetap berjalan seperti biasa dan tetap memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonsia di sana.
Seperti diberitakan, bom meledak di dekat KBRI pada Rabu (22/3) pukul 05.20 waktu setempat atau sekitar 11.20 waktu Indonesia. Ledakan di sekitara KBRI ini bukan kali pertama, pada 2004 pun sempat terjadi ledakan di KBRI juga. Sampai saat ini, masih diselidiki lebih lanjut peristiwa tersebut.