Kamis 22 Mar 2012 12:10 WIB

Kerugian Ekonomi Akibat Kerusakan Laut 2 T Dolar AS

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Dewi Mardiani
Salah seorang penyelam menikmati keindahan bawah laut Wakatobi (ilustrasi)
Foto: sulawesitourguide.com
Salah seorang penyelam menikmati keindahan bawah laut Wakatobi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Perubahan iklim akan berdampak luas pada kondisi bumi, salah satunya adalah peningkatan permukaan air laut. Dampak ekonomi dari persoalan kelautan itu sendiri diperkirakan sebesar  2 triliun dolar AS.

Laporan dari Stockholm Environment Istitute menyebutkan, angka tersebut berdasarkan skenario peningkatan temperatur bumi sebesar empat derajat celcius pada tahun 2100. Kondisi ini akan berpengaruh pada kemampuan laut menyerap karbon dari atmosfer. Akibatnya, hal tersebut akan berpengaruh kuat pada perekonomian, terutama di sektor perikanan, pariwisata, dan kelauatan.

"Jika peningkatan temperatur bisa ditahan pada dua derajat celcius, maka dampak ekonominya bisa ditahan pada 1,4 triliun dolar AS," kata peneliti dari Stockholm University, Kevin Noone, seperti dilansir Newscientist.

Noone menambahkan, angka USD 2 triliun bukanlah skenario kasus terburuk. Angka tersebut belum termasuk perhitungan beberapa faktor yang sulit dinominalkan, seperti nilai dari spesies-spesies yang akan punah karena habitatnya rusak.

"Pentingnya nilai laut tidak bisa dipandang remeh. Setiap nafas yang kita hela (oksigen) berasal dari organisme yang hidup di laut," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement