REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, meminta agar peristiwa ledakan yang terjadi di dekat Kedutaan Besar RI di Paris, Prancis segera diinvestigasi.
"Presiden meminta ada investigasi untuk memastikan apa yang menjadi penyebab atau alasan adanya teror bom di sekitar KBRI," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Kamis (22/3).
Sampai saat ini belum ada kabar terbaru yang disampaikan ke pemerintah Indonesia. Tetapi aparat terkait masih melakukan pengembangan dan penyelidikan terkait ledakan pukul 05.10 waktu setempat.
Menurutnya, pengamanan di KBRI Paris ataupun KBRI lainnya belum akan ditambah. Selama ini, pengamanan yang dilakukan sudah sesuai standar dan dijamin oleh pemerintah setempat.
"Sejauh ini sedang dilakukan penyelidikan intensif. Kalau diperlukan mungkin akan ditingkatkan. Sekarang kita tunggu hasil penyelidikannya," katanya.
Seperti diberitakan ledakan terjadi di dekat KBRI Paris, Prancis pada Rabu (21/3) pada pukul 05.10 waktu setempat atau 11.20 waktu Indonesia. Tidak ada korban jiwa tetapi kondisi fisik KBRI dan gedung disekitarnya mengalami kerusakan.