Rabu 21 Mar 2012 21:22 WIB

Gubernur Jateng Dinilai Pro Koruptor

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Chairul Akhmad
Gubernur Jateng Bibit Waluyo.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dinilai tidak mendukung adanya pemberantasan korupsi yang sedang gencar dilakukan oleh semua komponen bangsa.

Hal ini berkaitan dengan pernyataan Bibit yang membela Walikota Semarang Soemarmo yang terkait kasus suap RAPBD 2012 Kota Semarang.

Bibit membela Soemarmo dengan mengatakan bahwa Soemarmo korupsi demi kepentingan rakyat. Bahkan, Bibit terang-terangan membandingkan kasus korupsi antara Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono dengan Soemarmo.

Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) melihat Bibit selaku orang nomor 1 di Jateng tidak memberikan contoh dan teladan bagi penegakan hukum atas kasus korupsi. "Bibit malah mendukung terjadinya pelanggaran hukum (korupsi) yang mengatasnamakan kepentingan rakyat," ujar Sekretaris KP2KKN, Eko Haryanto, Rabu (21/3).

Untuk itu, KP2KKN Jateng, PATTIRO Semarang dan KAMMI Jateng mengecam pernyataan Bibit yang "mengamini" praktik korupsi yang mengatasnamakan kepentingan masyarakat. Selain itu, Bibit dituntut mencabut pernyataan tersebut. "Gubernur harus meminta maaf kepada masyarakat Jateng," tegas Eko.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bibit menilai praktik suap yang dilakukan Soemarmo bukanlah untuk kepentingannya sendiri. Bibit sempat membandingkan kasus Soemarmo dengan korupsi yang dilakukan mantan Bupati Sragen Untung Wiyono.

"Ini berbeda, kalau Pak Untung menyalahgunakan anggaran untuk kepentingan pribadinya. Kalau Pak Marmo kan tidak, dia terpaksa melakukan ini untuk kepentingan masyarakat agar semuanya berjalan baik," ujar Bibit saat ditanya komentarnya mengenai penetapan status tersangka pada Soemarmo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement