REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kondisi bayi kembar siap Wanda-Wandi pasca operasi mulai stabil. Walaupun, di malam hari suhu mereka sempat tinggi. Yakni suhu Wandi 39 derajat celcius dan Wanda 38 derajat celcius. Namun, tim dokter dari RSHS berhasil mengatasi kondisi ini.

''Kondisi awal baik, panas memang sering pada pasien yang mengalami pembedahaan besar. Tapi, bisa kami antisipasi secepatnya,'' ujar  Wakil Ketua Tim Operasi U Kaswian, kepada wartawan, Selasa (20/3).

Kaswian menjelaskan, hingga saat ini kedua bayi masih menggunakan alat bantu pernafasan atau ventilator. Karena, nafas bayi tidak seperti orang dewasa. Bayi, mengambil nafas di rongga perut. Agar mereka tak kelelahan saat bernafas, harus dibantu dengan mesin.

''Bantuan napas oleh mesin ini, sudah dikurangi secara bertahap,'' kata Kaswian.

Menurut Dokter Anak RSHS, Dadang Hudaya, pasca operasi biasanya ada ketidak-stabilan 6-8 jam. Oleh karena itu, kedua bayi terus dievaluasi selama 24 jam. Pagi harinya, kata dia, kedua bayi di coba asupan nutrisi melalui selang lambung. Hasilnya, baru terlihat sekitar satu jam untuk memastikan mereka merespon atau tidak.

Yang paling berbahaya dan bisa mengancam jiwa mereka, kata Dadang, adalah masuknya kuman ke dalam organ tubuh dan darah. Sebagai upaya pencegahan, tim memberikan antibiotik.

''Kami memandikan mereka dengan mandi khusus dan mensterilkan kamar mereka,'' imbuh Dadang.

Dadang mengatakan, yang paling dikhawatirkan pasca operasi adalah gagal multi organ. Namun, semua tanda vitaln bayi yakni dari mulai nafas, suhu dan jantungnya bisa fokus. Artinya, cukup baik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika