Selasa 20 Mar 2012 14:13 WIB

Redam Demo, Mahasiswa Diajak Kunjungan SBY ke Cina ?

Rep: S. Bowo Pribadi/ Red: Hafidz Muftisany
Demo Mahasiswa UI
Foto: Antara
Demo Mahasiswa UI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) diisukan menerima 'paket perjalanan' demi meredam gejolak penolakan kenaikan harga BBM. Sebelumnya beberapa rektor juga diisukan menerima 'paket wisata' untuk memuluskan naiknya BBM April mendatang.

Bedanya, isu plesir yang dialamatkan kepada BEM dan KNPI ini bukan berupa ‘hadiah’ paket wisata, seperti yang ditawarkan kepada sejumlah rektor PTS. Namun menemani kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Cina.

Tak pelak, sejumlah pihak yang disebut- sebut menerima ‘hadiah’ ini mulai angkat bicara. Mereka mengaku menjadi ‘korban’ fitnah di balik isu kebijakan pemerintah ini. “Ini isu murahan yang dialamatkan untuk mendeskreditkan kami,”  ungkap Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Faldo Maldini, Selasa (20/3).

Ia mengaku, isu miring tersebut tak sekedar didengarnya dari pesan- pesan instan atau kabar di jejaring dunia maya. Namun ia mengaku dihubungi langsung oleh pihak yang mengatasnamakan staf  Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Hanya saja, Faldo mengaku tak ingat betul dengan nama penelpon yang menyampaikan kabar serta mengonfirmasi kesediaannya untuk berangkat ke China. Tujuannya untuk mendampingi sekaligus bergabung dalam rombongan kunjungan kenegaraan Presiden SBY.

Diinformasikan pula, seluruh akomodasi selama berada di China ditanggung oleh pemerintah, kecuali uang saku.  “Menurut saya, ini ada sesuatu yang sangat ‘ganjil’. Karena urusan kenegaraan tidak ada pemberitahuan melalui surat resmi dari Kementrian Pemuda dan Olahraga atau dari Sekretariat Negara (Setneg),” jelasnya.

Karena itu, ia tak banyak menghiraukan pemberitahuan yang ditujukan kepada dirinya tersebut.  Ia bahkan dengan tegas menolak ajakan ini dengan alasan tidak jelas tujuan serta prosedurnya. “Belakangan, saya baru paham kalau ini isu yang dilempar, sebagai hadiah atas kebijakan pemerintah,”  lanjut Faldo.    

Sementara itu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), yang dituding juga ikut dalam rombongan ke Cina belum memberikan penjelasan resmi. Namun sejumlah nama pengurus di lingkungan DPP dan DPD KNPI masuk dalam daftar yang akan menemani SBY tersebut.

"Kita akan memberikan klarifikasi dan penjelasan resmi siang nanti," ungkap Sekretaris Jenderal DPP KNPI, Bintang Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement