REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Praktek penimbunan bahan bakar minyak (BBM) harus ditindak, demikian Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menegaskan. Langkah ini diperlukan mengingat potensi penimbunan makin meningkat, jelang penaikkan harga BBM April mendatang.
‘’Kita sudah koordinasi dengan polisi untuk mencegah penimbunan,’’ ujar Ahmad Heryawan kepada wartawan di sela-sela acara jalan santai di Balai Kota Sukabumi, Ahad (18/3). Sehingga ia berharap praktek penimbunan bisa dicegah sedini mungkin.
Ia menambahkan, pemerintah juga memantau jalur distribusi BBM supaya tidak terjadi penyalahgunaan. Upaya serupa juga dilakukan oleh masing-masing pemerintah kabupaten maupun kota.
Heryawan juga menerangkan, Pemprov Jabar akan menggulirkan program untuk antisipasi dampak kenaikan BBM. Program ini ditargetkan mampu meringankan beban warga terutama masyarakat miskin.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Witnu Urip Laksana mengatakan, polisi telah diterjunkan untuk mencegah aksi penimbunan BBM. ‘’Setiap SPBU djaga minimal empat orang personel,’ ujar dia. Di Kota Sukabumi terdapat sedikitnya sebelas unit SPBU.
Witnu menuturkan, polisi juga mengawasi secara ketat titik rawan lainnya yakni jalur distribusi BBM. Termasuk di antaranya memperketat pembelian BBM dengan jeriken.Menurut Witnu, penjagaan SPBU makin diperketat dua hari jelang 1 April mendatang.