Kamis 15 Mar 2012 15:20 WIB

PDIP Upayakan Titik Temu Bahas Kenaikan BBM

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
Pramono Anung
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP berupaya mencari titik temu dalam pembahasan kenaikan harga BBM. Upaya ini dilakukan agar sembilan fraksi di DPR mencapai kesepakatan terkait rencana pemerintah tersebut. Kesepakatan dapat ditempuh dengan memaksimalkan rapat di DPR, di antaranya adalah rapat konsultasi.

Pimpinan DPR saat ini menggelar rapat konsultasi mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Jika masalah ini gagal disepakati, bisa berakhir voting. "Semua bisa dibahas. Jika tidak ada titik temu maka akan berakhir voting," jelas Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, di DPR, Kamis (18/3). Tidak adanya titik temu disebabkan beberapa fraksi di luar Setgab akan melakukan penolakan soal kenaikan BBM.

Rapat konsultasi terkait APBN-Perubahan (APBN-P) ini digelar di lantai 3 Gedung Nusantara III DPR. Rapat hari ini menjadi penting, mengingat pembahasan APB-P 2012 ditargetkan selesai 31 Maret 2012. Pekan ini akan terlihat kesamaan dan perbedaan fraksi-fraksi, terutama bagaimana kompensasi kepada masyarakat kalau yang diajukan pemerintah masih sama seperti BLT, pembahasan di banggar dan komisi, serta paripurna dipastikan alot.

Pimpinan berinisiatif melakukan penyamaan dengan pimpinan Badan Anggaran. Menurut Pramono, pemerintah tentunya punya kajian sendiri. Namun PDIP akan bertahan pada pilihan menolak kenaikan harga BBM. PDIP tetap menolak. Setgab sendiri tentu melihat kalau kompensasinya BLT yang paling diuntungkan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement