Rabu 14 Mar 2012 17:24 WIB

Masyarakat Mencari Alternatif Partai

Bendera partai politik. Ilustrasi
Foto: Republika
Bendera partai politik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masyarakat sekarang sedang kebingungan dengan partai-partai yang ada. Pengamat politik Effendi Ghazali menilai turunnya tingkat kepercayaan terhadap partai bermasalah akan membuat masyarakat mencari partai alternatif pilihan yang dinilai lebih menjanjikan.

Imbas dari fenomena tersebut menurut Effendi adalah kemungkinan meningkatnya masyarakat yang enggan memilih atau golput. Sekitar 66,7 persen pemilih diprediksinya akan keluar dari partai besar yang sedang dilanda masalah hingga tak tertutup kemungkinan situasi tarik menarik pemilih kembali terjadi antara partai lama dan partai baru.  “Ada sebuah rolling party pada partai besar dan mengalami public distard. Dengan demikian tiga puluh empat persen menjadi golput. Sisanya diperebutkan partaai lama dan partai baru,” ujar Effendi.

Munculnya kekuatan partai baru dianggap Effendi juga akan mampu berbuat banyak pada Pemilu mendatang. Setidaknya hal tersebut dibuktikan posisi Partai Nasdem yang mampu berada di 4 besar dalam hasil survey yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia akhir-akhir ini.

Tiga hal yang diyakinya membuat partai berjargon Restorasi Indonesia tersebut mempu melewati banyak partai lama, yaitu popular, plural dan mempu menjalaskan perubahan secara sederhana. “Jika masalah di Partai-Partai besar tidak teratasi, maka bukan tidak mungkin Partai Nasdem akan menyodok diurutan yang lebih tinggi,” pungkasnya. Partai Nasdem yang muncul sebagai lima besar dalam survey beberapa hari lalu, saat ini partai Nasdem dianggap kuda hitam dalam Pemilu 2014.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement