Ahad 11 Mar 2012 16:25 WIB

Tak Diberi BLSM, Angka Kemiskinan Naik 1,5 Persen

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Agung Laksono
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pemerintah mengakui kenaikan harga BBM akan berpotensi pada meningkatkan angka kemiskinan. Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra), Agung Laksono, mengatakan diperlukan program paket penanggulangan untuk mencegah peningkatan itu.

“Kalau tidak ada upaya untuk memberikan kompensasi, maka angka kemiskinan akan meningkat 1,5 persen,” katanya baru-baru ini. Agung mengharapkan dengan adanya bantuan kepada masyarakat pascakenaikan BBM, angka kemiskinan bisa ditekan atau bahkan tidak mengalami kenaikan. “Ya mudah-mudahan tidak boleh ada kenaikan,” katanya.

Ia menyatakan kalaupun ada kenaikan angka kemiskinan persentasenya tidak akan sebesar jika tidak diberikan bantuan. “Kalaupun ada kenaikan, mungkin sifatnya hanya sementara sekitar 0,5 persen. Dan angka kemiskinan bisa turun kembali atau bahkan bisa ditekan,” katanya.

Untuk diketahui, pada 2011 Indonesia hanya berhasil menurunkan angka kemiskinan sekitar 0,13 persen selama jangka waktu Maret 2011 hingga Desember 2011. Persentase tersebut sama dengan sekitar 30 juta jiwa penduduk miskin pada akhir tahun berjalan.

Agung menjelaskan paket kompensasi ada empat macam. Yakni Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang sifatnya cash transfer; penambahan subdisi siswa miskin; penambahan jumlah penyaluran raskin; dan subsidi pengelola angkutan masyarakat/desa. "Diharapkan angka kemiskinan bisa turun lagi, di bawah 10,5 persen,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement