REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tanjung, menilai Pemilu 2014 cukup diikuti 5-6 parpol saja. Semakin banyak parpol, menurut dia, tidak efektif karena masyarakat akan dihadapkan pada ideologi-ideologi yang tidak semuanya bisa diterima.
"Saya kira 5-6 parpol sudah cukup menjadi wahana perjuangan politik. Kita perlu menjadikan sistem kepartaian kita lebih sederhana," tutur Akbar saat acara diskusi 'Ketidakpercayaan Kepada Partai Politik dan Masa Depan Demokrasi' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Rabu (7/3).
Ia mencontohkan banyaknya parpol berideologi Islam pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Padahal tidak semua orang bisa menerima Islam sebagai ideologi.
Yang harus dilakukan saat ini, kata Akbar, adalah bagaimana mendorong UU untuk menyederhanakan sistem kepartaian tersebut. Menurut dia, diskursus terkait Electoral Treshold masih relevan dibicarakan. "Saya kira perlu adanya blue print pembangunan politik di Indonesia," katanya.