REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Opsi subsidi tetap Rp 2.000 per liter agaknya tak lagi menjadi usulan Kementerian ESDM dalam rapat bersama DPR pada kesempatan berikutnya. "Dalam pembicaraan APBN Perubahan 2012 yang masih berlangsung, usul kami hanya kenaikan Rp 1.500 per liter," kata Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat dengar pendapat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/3).
Dihapuskannya ide subsidi tetap oleh Kementerian ESDM, kata Jero, sebab waktunya belum tepat setelah mempertimbangkan masukan dari multipihak. Jero tak menampik jika usulan subsidi tetap tersebut memungkinkan jika dilakukan setelah Pemilu 2014. Sebagai sebuah sistem, ide subsidi tetap itu dinilai bagus. Namun, hal tersebut tak bagus jika penerapannya tahun ini.
Kenaikan BBM subsidi, kata Jero, sedikit banyaknya tetap mengirimkan dampak terhadap masyarakat kecil. Oleh karenanya, pemerintah menyiapkan empat bentuk kompensasi. Pertama, kompensasi perlindungan untuk masyarakat tak mampu yang bentuknya bantuan langsung tunai (BLT).
Kedua, kompensasi transportasi. Misalnya pemberian kupon ongkos angkot atau bus untuk anak-anak sekolah, bantuan pengurusan STNK dan KIR untuk angkutan umum.
Ketiga, kompensasi pangan, misalnya meningkatkan jumlah raskin. Keempat, kompensasi bantuan pendidikan, seperti penambahan subsidi dan beasiswa untuk siswa miskin. ''Semua bentuk kompensasi saat ini tengah dimatangkan dan akan muncul dalan rancangan APBN Perubahan 2012,'' katanya.