REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana 'menyentil' pemberitaan di media massa yang belakangan ini dinilainya tidak berimbang.
Denny mencontohkan dua stasiun televisi swasta yang menyajikan liputan berita sebagai utamanya.
“Tidak mungkin TV One memberitakan kebaikan Partai Nasdem (Nasional Demokrat). Begitu juga Metro TV, tidak mungkin memberitakan kebaikan Partai Golkar,” kata Denny saat menjadi pembicara tunggal dalam acara Diskusi Kebangsaan bertajuk 'Menumbuhkan Kesadaran KAM dan Mewujudkan HAM yang Berkeadilan' di Gedung DPP LDII, Jakarta, Selasa (6/3).
Selain itu, Wamen berusia 39 tahun itu mencibir cara wartawan dalam mewawancara nara sumbernya. Denny mencontohkan, ketika dirinya diberondong pertanyaan oleh puluhan wartawan usai rapat dengan jajaran kementerian yang dipimpinnya. Saat itu, kata Denny, dirinya ditanya terkait isu-isu yang belum ia ketahui. Akibatnya, dirinya mengaku hanya memberikan jawaban normatif dan seadanya.
Tak habis sampai di sana, Denny juga menyinggung soal bentuk berita yang lebih banyak mengarah pada persoalan keburukan instansi pemerintah. Hal tersebut, masih kata Denny, menggiring masyarakat tidak lagi percaya terhadap kinerja pemerintah. “Bad news is good news,” pungkas mantan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan KKN itu.