REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor mencatat pada 27 Februari 2012 lalu petir menyambar kawasan Bogor, Jawa Barat sebanyak 20.731 kali, jumlah tersebut menjadi tertinggi di awal tahun ini.
"Petir di Bogor termasuk tertinggi di Indonesia, apalagi pada musim pancaroba ini perlu di waspadai intensitas petir akan lebih meningkat," kata Kepala Seksi Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Hendri Antoro, di Bogor, Selasa.
Hendri mengatakan, pada rata-rata perhari jumlah petir di Bogor terjadi lebih dari 100 kali seperti pada Sabtu (18/2) sebanyak 174 kali bahkan bisa mencapai 1.000 seperti yang terjadi pada Senin (27/2) lalu.
Tingginya intensitas petir selain disebabkan oleh cuaca ekstrim juga dikarenakan kawasan Bogor merupakan pertemuan petir.
Berdasarkan catatan dari data lightening detektor yaitu alat pencatat petir di Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, pada periode Januari hingga November 2011 terjadi 22.559 kali petir, angka tersebut dibawah jumlah pada 2010 yakni sebanyak 22.709 kali petir.
Hendri menjelaskan, tingginya intensitas petir di Bogor karena dipengaruhi topografi Bogor yang dikelilingi sejumlah gunung yang memiliki ketinggian hingga ribuan kaki, seperti Gunung Halimun, Salak, Pangrango dan Pancar.
Banyaknya gunung tinggi di wilayah Bogor, ditambah kontur tanahnya yang tinggi dan perbukitan menjadikan wilayah ini sebagai daerah titik embun yang mempercepat terbentuknya awan konfektif atau awan hujan.
"Karena topografinya yang di kelilingi gunung sehingga menjadi Bogor sebagai kawasan titik embun yang hujannya besar-besar begitu juga petirnya," katanya.
Menurut Hendri, selama musim pancaroba yang diperkirakan terjadi Maret hingga Mei, akan diwarnai fenomena cuaca ekstrim seperti curah hujan yang tinggi dengan periode singkat yang sering disertai angin kencang dan petir bahkan hujan es.