REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan rakyat Indonesia merindukan figur pemimpin nasional yang berkarakter profetik, yakni sederhana, jujur, tidak berorientasi kekayaan, dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.
"Figur calon pemimpin nasional yang memiliki karakter profetik atau kenabian ini sudah jarang ditemukan," kata Akbar Tandjung melalui siaran pers yang diterima, Rabu.
Menurut dia, meskipun sudah sulit mencari figur calon pemimpin nasional yang memiliki karakter profetik, tidak tertutup kemungkinan pada saatnya akan muncul figur dengan ciri-ciri tersebut.
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga mendorong agar partai politik bisa melakukan pendidikan politik dan kaderisasi secara selektif untuk menemukan kader-kader yang memiliki karakter profetik.
"Salah satu fungsi partai politik adalah melakukan rekrutmen calon pemimpin untuk seluruh tingkatan, mulai dari tingkat desa, bupati dan wali kota, gubernur, hingga presiden," katanya.
Menurut dia, karena partai politik merupakan sarana untuk melahirkan calon pemimpin sehingga rakyat menuntut partai politik agar melakukan kaderisasi secara selektif.
Akbar menjelaskan bahwa kepemimpinan model profetik atau kenabian telah lama diterapkan oleh pemimpin bangsa Indonesia sejak masa pergerakan nasional, kemerdekaan, dan era tahun 1950-an hingga tahun 1960-an.
"Hal yang paling menonjol dari model kepemimpinan profetik ini adalah nilai moral yang sangat tinggi yang diaplikasikan dalam kehidupan berbangsadan bernegara," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Akbar Tandjung juga menanggapi hasil survei dari lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Penelitian Strategis (Puskaptis) yang memunculkan nama Akbar Tandjung sebagai salah satu tokoh populer sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Menurut Akbar, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih menginginkan kiprahnya untuk memimpin bangsa Indonesia.
"Kalau bicara calon presiden, Partai Golkar sudah mengusung Aburizal Bakrie yang suatu saat akan diumumkan, sambil menunggu hasil survei internal secara berkala," katanya.
Hasil survei dari Puskaptis yang dipublikasikan pada pekan lalu menyimpulkan bahwa tokoh nasional yang populer sebagai calon presiden, yakni Megawati Soekarnoputri, Ani Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Akbar Tandjung.