REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, menyatakan, wafatnya KH Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
"Wafatnya beliau merupakan kehilangan besar bagi kita, bukan hanya NU, tapi juga bangsa Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu malam.
Said Aqil menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Kiai Faqih, salah seorang kiai sepuh yang oleh mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) disebut sebagai kiai khos.
"Kiprah beliau membesarkan NU dan menanamkan pentingnya rasa kebangsaan ke santri, menjadikannya sebagai sosok kiai yang sangat disegani," ujar Kiai Said Aqil.
Ia mengimbau umat Islam, khususnya Nahdliyin, yang berhalangan hadir langsung ke rumah duka bisa melaksanakan Shalat Ghaib untuk almarhum.
"Yang dekat, yang di Jawa Timur, usahakan bisa takziah. Pengurus cabang dan pengurus wilayah se-Indonesia yang jauh agar mendirikan Shalat Ghaib," katanya.
Mbah Faqih, panggilan akrab KH Abdullah Faqih, meninggal dunia Rabu petang, sekitar pukul 18.30 WIB dalam usia 82 tahun. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan Kamis (30/2) siang.