Selasa 28 Feb 2012 21:20 WIB

TNI Siap Bantu Usut Insiden RSPAD

Tersangka penyerangan di RSPAD
Foto: tribunnews
Tersangka penyerangan di RSPAD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekelompok orang melakukan penyerangan terhadap kelompok yang lain di rumah sakit milik TNI-AD, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, beberapa waktu lalu. Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (MABES TNI) pun siap membantu pengusutan insiden penyerangan di tersebut.

"Sesuai undang-undang, jika ada permintaan dari polisi, maka kami akan mengerjakannya," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (28/2).

Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan pihaknya sepakat untuk memberantas premanisme dan segala bentuk anarkisme. Dalam insiden penyerangan di RSPAD pada 23 Februari itu, TNI merasa terpanggil untuk ikut menangani karena rumah sakit itu berada di bawah institusi TNI.

"Latar belakangnya adalah agar tidak ada keresahan di masyarakat," ujarnya.

Iskandar mengatakan insiden penyerangan di RSPAD telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Apalagi insiden itu terjadi di rumah sakit yang justru membutuhkan kondisi tenang. "Bagaimana kalau terjadi di luar lingkungan TNI? Masyarakat akan semakin resah," tuturnya.

Untuk itu, TNI akan membantu polisi untuk mempercepat penanganan insiden penyerangan itu.

Insiden penyerangan terjadi di area rumah duka RSPAD pada Kamis(23/20) dinihari. Sekelompok orang datang ke rumah duka dan menyerang kelompok lain yang sudah mereka sasar sebelumnya.

Akibatnya empat orang mengalami luka berat dan dua orang meninggal dunia. Mereka yang luka berat adalah Oktafianus Mag Milion, 35 tahun, Yopi Jonatan Berhitu (35), Errol Karl Latumanui (38), dan Jefrry Ha Kailola (38).

Dua sisanya, Stendli Wenno (37), Ricky Kutuboy (37), tewas di tempat dengan luka bacokan di sekujur tubuhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement