REPUBLIKA.CO.ID, SAWANGAN - Wapres Boediono pagi ini, Selasa (28/2) dijadwalkan membuka kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2012 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusbangtendik Kemendikbud), Bojongsari, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Tema RNPK tahun ini adalah 'Meningkatkan Kinerja dan Integritas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan'.
Sebanyak 1.500 peserta pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan dari seluruh Indonesia akan membahas program-program unggulan dan strategis pada Rembuknas yang digelar dari Senin (27/2) kemarin hingga Selasa (28/2) hari ini.
Para pemangku pendidikan yang hadir di antaranya para kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia, dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi, UPT di lingkungan Kemdikbud, Rektor PTN dan Ketua Kopertis, serta DPR, yang menangani pendidikan dan kebudayaan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyampaikan kebijakan-kebijakan yang akan dibahas pada RNPK tahun ini di antaranya adalah strategi menyatunya fungsi pendidikan dan kebudayaan termasuk fungsi ketenagaan, mengenai Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang telah dilakukan perbaikan mekanisme penyaluran dan menaikan unit cost BOS dari 70 persen menjadi 100 persen.
"Kita harapkan beban masyarakat berkurang atau bebas untuk pendidikan dasar. Tidak kalah penting yaitu mempercepat realisasi program-program tahun 2012, " kata Mendikbud M.Nuh pada pembukaan acara.
Selain itu, kata Nuh, juga dibahas berbagai isu aktual seperti Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), sentralisasi dan desentralisasi pendidikan, Ujian Nasional, rehabilitasi sekolah, dan Wajib Belajar 12 tahun.