REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sebanyak 70 universitas di Indonesia hadiri Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia Tahun 2012 di Islamic Centre Rajabasa, Bandar Lampung, yang berlangsung Senin (27/2). Universitas Lampung (Unila) menjadi tuan rumah munas, setelah diadakan Rakornas di Solo, November 2011.
Menurut Kepala Divisi Kominfo BEM Unila, Sri Wahyuni, munas ini dihadiri 236 peserta dari 70 universitas di Indonesia. Munas ini akan berlangsung hingga 2 Maret mendatang. “Munas BEM sebagai bentuk evaluasi selama setahun dan mempersiapkan gerakan BEM ke depan,” kata Yuni kepada Republika, Senin (27/2).
Sedangkan tema yang diangkat dalam dialog munas yakni “Refrensi Kepemimpinan Nasional: Solusi Permasalahan Bangsa.” Pada sesi pertama dialog, tampil sebagai pembicara Ketua Mahkamah Konstitusi 2006-2009, Prof Dr Jimly Asshidiqie, dan Dr Rizal Ramli, ekonom yang juga mantan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrachman Wachid. Disamping itu, juga akan tampil pembicara Dahlan Iskan, menneg BUMN.
Munas BEM se Indonesia ini akan menghasilkan deklarasi munas yang akan disampaikan pada akhir acara. Gerakan mahasiswa akan lahir dalam munas ini dengan tetap menjada independensi dan gerakan kontrol untuk mengawasi suksesi kepemimpinan nasional ke depan.
Dalam kesempatan itu, Jimly Asshidiqie, mengapresiasi kegiatan munas yang berlangsung di Lampung. Menurut dia, mahasiswa tidak saja terlena dalam perkuliahan semata di kampus. Namun, mahasiswa harus peduli dengan persoalan di luar kampus, karena mahasiswa dapat memberikan solusi untuk perubahan dan kemajuan bangsa dan negara.
Sedangkan Rizal Ramli, menegaskan mahasiwa harus bisa tampil lagi di depan seperti sebelum-sebelumnya. Kehadiran mahasiswa sangatlah penting untuk mengawal perubahan bangsa dan negara ini ke depan.