Ahad 26 Feb 2012 12:41 WIB

Menag: Dana Abadi Umat Bukan Dikorup, Tapi untuk Bangun Masjid

Jamaah haji ibarat semut mengelilingi Kabah, Senin (7/10)
Foto: AP
Jamaah haji ibarat semut mengelilingi Kabah, Senin (7/10)

REPUBLIKA.CO.ID,  PEKANBARU -- Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan isu terkait dugaan penyelewengan Dana Abadi Umat (DAU) dan dana penyelenggaraan haji adalah tidak benar, sebab DAU selama ini bukan dikorup tapi untuk membangun ratusan masjid.

"Akhir-akhir ini, ada isu kalau Menteri Agama mengkorupsi Dana Abadi Umat atau DAU. Bahkan ada juga yang berprasangka, DAU tersebut selalu dipergunakan mengongkosi pejabat, ulama, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bahkan wartawan pergi haji. Semua ini cuma isu dan tidak ada penyalahguaan seperti ini. Sampai hari ini, DAU masih utuh dan tak terpakai satu rupiah pun," katanya di Pekanbaru, Sabtu.

Dalam pidatonya pada acara peletakan batu pertama pembangunan asrama haji Provinsi Riau di Pekanbaru itu, Menag mengatakan bahwa untuk pengeluaran DAU ada aturannya dan aturan-aturan tersebut belum selesai.

"Kalau aturan sudah selesai, maka DAU bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri, yakni dalam bentuk pembangunan masjid. Insya-Allah, dari DAU ini bisa seratus lebih masjid per tahun," katanya.

Semua ini kata dia, bermuasal dari DAU dan itu pun masih dari "manfaat" (bunga bank) dari DAU saja, bukan dana pokok dari DAU. Yang intinya, sambung dia, semua umat yang akan melaksanakan ibadah haji, jikalau ada dana berlebih, semua itu akan dialokasikan untuk penyelenggaraan haji pula dan bukan untuk dikorup seperti isu yang selama ini berkembang.

"Tidak ada untuk insentif pegawai Kemenag, tidak ada untuk menggaji Menag, dan tidak pula untuk kepentingan administrasi di Kemenag. Semuanya kembali untuk kepentingan umat dalam pelaksanaan ibadah haji dan lainnya," katanya.

Artinya, demikian Suryadharma, semua dana lebih yang dimaksud akan dimasukan ke dalam kas Dana Abadi Umat guna kepentingan umat itu pula, sedangkan untuk keberangkatan petugas haji seperti dari kesehatan, depag, DPR, wartawan, dan sebagainya berasal dari APBN.

"DPR, wartawan, dan pihak eksternal itu merupakan pengawas haji. Sekali lagi, saya sampaikan bahwa DAU ini nantinya akan dikembalikan dan manfaatnya juga untuk masyarakat," katanya.

Dalam acara peresmian pembangunan asrama haji Riau di Pekanbaru ini, Suryadharma Ali diminta untuk meletakkan batu pertama pertanda dimulainya proyek pembangunan asrama haji bernilai miliaran rupiah tersebut.

Mendampingi Menag, hadir juga Gubernur Riau, Rusli Zainal, Wakil Gubernur Riau, Mambang Mit, Ketua Dewan DPRD Riau, Firdaus, Walikota Pekanbaru, Firdaus ST, dan sejumlah pejabat eksekutif dan legislatif Provinsi Riau lainnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement