REPUBLIKA.CO.ID, KEROBOKAN - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengunjungi Lapas Denpasar di Kerobokan, Kuta, Bali, untuk memastikan kondisi napi warga asing.
Kasubdit Jasa Konsuler Warga Negara Asing Kemenlu, Bambang Daranindra, seusai melihat kondisi lapas pascakerusuhan mengatakan, kunjungannya merupakan tugas Kemenlu untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain.
"Sesuai dengan harapan, kami di Kemenlu adalah ujung tombak untuk mempererat hubungan dengan berbagai negara. Ini tugas kita untuk 'care' (peduli) dengan warga asing," ujarnya, Sabtu (25/2).
Bambang menuturkan hal terpenting untuk dilakukannya adalah melaporkan kondisi warga asing di lapas itu.
"Yang terpenting adalah kondisi mereka saat ini sangat baik, mereka bahkan tidak mau dipindahkan dari sini, karena mereka sudah 'at home', mereka sudah bisa beradaptasi," ujarnya.
Menurut para napi asing, kata dia, untuk pindah ke satu tempat baru dan beradaptasi adalah hal yang tidak mudah, apalagi di Lapas Denpasar para napi asing tersebut sudah memiliki teman dan ada keluarga yang mengunjunginya.
"Saya tadi melihat, banyak sekali mereka (napi asing) berbaur dengan warga Indonesia, di sana ada momen-momen mereka 'guyon' (bercabda), mereka 'enjoy' bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, napi di Lapas Denpasar di Kerobokan mengamuk dan membakar ruang kantor administrasi lapas pada Selasa (21/2) malam. Kerusuhan itu diketahui dipicu karena masalah kasus penusukan yang terjadi sebelumnya oleh para napi, dan adanya diskriminasi dari petugas lapas. Ratusan personel Polri dan TNI pun diterjunkan untuk mengamankan situasi mencekam di lapas dan sekitarnya.