REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pelabuhan Belang-Belang Mamuju berada di wilayah segitiga emas karena letaknya yang diapit tiga provinsi lainnya di Indonesia yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
Pelabuhan ini juga menjadi pintu masuk transaksi ekonomi dikawasan Indonesia timur seperti Sulawesi, Maluku dan Papua dari daerah yang ada di kawasan barat Indonesia seperti dari pulau Jawa dan Sumatra.
Melihat hal ini, Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, menargetkan waktu tiga tahun untuk pembangunan pelabuhan Belang-Belang Mamuju menjadi pelabuhan Internasional.
"Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan pelabuhan Belang Belang Mamuju sekitar 27 juta dollar AS dari investor China,"katanya. Menurut dia, anggaran investasi tersebut akan digunakan untuk membangun pelabuhan peti kemas di kawasan pelabuhan Belang-Belang Mamuju untuk mendukung arus ekpor impor komoditi di Provinsi Sulbar.
Selain itu, Anwar Adnan juga berharap pemerintah di Sulbar dapat membantu melakukan penataan pelabuhan Belang-Belang dengan membantu menyiapkan segala fasilitas dan sarana serta prasarana yang dibutuhkan.
Saat ini Pelabuhan Belang-Belang Mamuju memiliki kapasitas sekitar 10.000 ton dengan panjang dermaga sekitar 101 meter dan lebarnya sekitar 15 meter, sementara panjang trestlenya sekitar 91 meter dengan lebar enam meter dengan dilengkapi dua gudang serta luas kawasannya sekitar lima hektar.