REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam beberapa survey beberapa nama lama, yang sebelumnya pernah mencalonkan diri menjadi presiden dan wakil presiden, kerap menghiasi daftar tokoh yang dinilai populer untuk dicalonkan pada Pilpres 2014 mendatang. Namun, bukan berarti kemunculan para politisi muda tertutup sama sekali. Karena para politisi muda diprediksi akan lebih moncer ketimbang para seniornya.
"Hasil survei terbaru LSI menyimpulkan, politisi tua lebih populer dari politisi muda," kata Peneliti utama Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani pada diskusi 'Premanisme Politik di Jagat Nasional' di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (24/2).
Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah anggota DPD RI Alirman Sori dan Koordinator LSM Jaringan Advokasi Tambang Andra S Wijaya. Hasil survei LSI soal calon presiden 2014 yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (23/2) kemarin, yakni 10 nama calon presiden paling populer adalah, Megawati Soekarnoputri dipilih oleh 22,2 persen responden, Prabowo Subianto (16,8 persen), Aburizal Bakrie (10,9 persen), dan Wiranto (10,6 persen).
Sementara itu sejumlah nama politisi muda, kata dia, hanya dipilih oleh responden yakni satu persen dan kurang dari satu persen, sehingga masih kalah jauh dari popularitas politisi tua. "Tidak populernya politisi muda, karena mereka belum berbuat dan melakukan sesuatu yang terekam dalam benak publik," katanya.
Mujani menambahkan, jika politisi muda ini berbuat dan melakukan sesuatu yang membentuk opini publik positif tentu akan popularitasnya akan meningkat dan bisa mengalahkan popularitas politisi tua.
Namun sebaliknya, jika politisi muda tidak berbuat sesuatu dan popularitasnya tidak naik hingga akhir 2012, Mujani memperkirakan, maka politisi tua yang tetap lebih populer hingga 2014.
Persoalan lainnya yang membuat politisi muda tidak populer, menurut dia, karena ada sejumlah nama politisi muda yang terseret pada kasus korupsi yang saat ini masih dalam proses persidangan.
"Sejumlah nama politisi muda yang disebut-sebut dalam kasus korupsi membentuk opini piblik, bahwa politisi muda juga sama saja dengan politisi tua," katanya.
Menurut Saiful, nama-nama politisi tua yang populer sebagai calon presiden tahun 2014 masih jauh dari ideal dan terkait dengan persoalan integritas.
Apakah nama-nama calon presiden tersebut, kata dia, memiliki rekam jejak yang baik, bersih, dan tidak memiliki cacat. "Namun realitasnya, memori yang terekam di benak publik calon presiden 2014 adalah masih nama-nama politisi tua," katanya.