REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak kelas almarhum Ahmad Sumargono di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Fahmi Idris, mengenang sosok Pak Gogon merupakan orang yang tertib. Oleh karena itu, Mantan menteri perindustrian ini menjelaskan kalau almarhum bisa tepat waktu menyelesaikan studi S1 di UI, juga  S2, dan S3 nya di Universitas Padjadjaran.

"Dia orangnya tertib. Kalau saya kurang tertib. Dia disukai oleh teman-teman," ujar Fahmi saat melayat ke rumah duka, Jumat (23/2), di Ciracas, Jakarta Timur. Fahmi mengungkapkan beda angkatan Pak Gogon dengan dia hanya setahun ketika kuliah di UI dahulu. Kalau Pak Gogon masuk pada angkatan '63, maka dia merupakan mahasiswa angkatan '62.

Setelah itu, Fahmi dan Pak Gogon bersama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di organisasi itu, Pak Gogon cepat terkenal karena tegas dan tekun belajar memperdalam ilmu agama. Meski dikenal tegas dalam prinsip-prinsip agama, Fahmi mengungkapkan Pak Gogon bukan seorang aktivis muslim garis keras. "Dia bukan fundamentalis, tapi  pembaharu," jelasnya.

Fahmi terakhir bertemu dengan Pak ogon sebulan lalu. Ketika itu, tutur Fahmi, Pak Gogon tampak sehat walafiat. Menurutnya, tidak ada gejala sakit yang tampak pada wajah Pak Gogon. Fahmi pun sontak terkejut saat anaknya menelepon ke rumahnya sebelum subuh kalau Pak Gogon sudah wafat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika