Kamis 23 Feb 2012 22:22 WIB

Angelina Sondakh, Bola Liar Partai Demokrat

Anggota DPR RI, Angelina Sondakh, memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Anggota DPR RI, Angelina Sondakh, memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, tersangka kasus Wisma Atlet Angelina Sondakh (Angie) menjadi bola liar bagi Partai Demokrat.

"Angie itu bola liar bagi Demokrat. Ia bisa mengkaitkan nama-nama lain di Demokrat, dan menjadi bola liar partai manapun," katanya di Jakarta, Kamis (23/2).

Menurut dia, saat ini masalah Angie tidak lagi hanya menjadi masalah hukum namun juga telah menyangkut politik Partai Demokrat. Keberadaan Angie di partai maupun DPR tentu akan menjadi beban keduanya.

Untuk itu, mengulur-ulur pemecatan Angie oleh DPP Partai Demokrat bukan tindakan yang tepat. 

"Demokrat harus konsisten dengan aturan yang telah dibuatnya, menjadi tersangka harus dipecat, dan ini seharusnya dilakukan dengan cepat," katanya.

Menurut dia, dengan mengulur-ulur pemecatan, masyarakat akan semakin bertanya-tanya ada apa di balik Wisma Atlet dan Demokrat. Hal itu akan membuat antipati terhadap partai.

Ia menambahkan, Partai Demokrat juga sebaiknya secara cepat mengganti Angie di DPR. "Karena jelas ini juga mengganggu kinerja di DPR," katanya. Apalagi menurut dia, ini juga akan mempertaruhkan nama lembaga tinggi negara tersebut.

"DPR juga akan kena getahnya," katanya.

Pengamat Politik The Habibie Center Indria Samego mengatakan, kasus itu tidak hanya memengaruhi citra Partai Demokrat, namun juga pandangan masyarakat terhadap pengadilan dan pemerintah.

"Apakah kemudian, pengadilan mampu menegakkan kebenaran, berani meski berhadapan dengan partai penguasa, dan apakah pemerintah juga berani untuk membasmi korupsi," katanya.

Menurut dia, kasus ini akan menjadi pertaruhan tidak hanya bagi Partai Demokrat, namun juga bagi lembaga penegak hukum dan pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement