Kamis 23 Feb 2012 18:04 WIB

Tokoh Nasional: Polisi Harus Berantas Premanisme

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Heri Ruslan
Preman diringkus polisi (ilustrasi)
Preman diringkus polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Merebaknya aksi premanisme di Ibu Kota mendapat sorotan dari para tokoh nasional dalam Silaturahim Tokoh Nasional di Jakarta, Kamis (23/2). Mantan wakil presiden Jusuf Kalla alias JK menilai cara untuk memberantas aksi brutal itu adalah dengan menegakkan secara tegas.

"Itu pemeriksaan polisi, saya harap polisi bisa menyelesaikannya," ujar ketua Palang Merah Indonesia tersebut.

Wakil presiden era Orde Baru Try Sutrisno menyatakan, masalah gangguang keamanan sekarang ini timbul akibat leadership yang kurang muncul. "Masalah kepemimpinan dan ketegasan yang menjadi persoalan akibat munculnya premanisme," ujar Try.

Keprihatinan serupa juga diungkapkan oleh mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden, Letjen (Purn) Nono Sampono. Tokoh Ambon ini mengatakan, aksi premanisme sebenarnya bisa diperangi mulai dari pembersihan birokrasi pemerintahan. "Kita butuh pemimpin tegas," ujar dia.

Nono juga menyoroti masalah organisasi massa yang anarkis. Meski izin pendirian dan pembubaran ormas berada di tangan pemerintah pusat, dia mendesak pemerintah daerah aktif mengatur masalah ormas. "Saya kira gubernur harus tegas mengusulkan dan dia punya otoritas untuk mengatur daerahnya."

Aksi premanisme kembali terjadi hari ini. Sekelompok orang menyerang secara brutal kelompok lain yang sedang melayat di Rumah Duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Akibat kejadian itu tiga orang tewas di lokasi dan hingga kini polisi masih menyelidiki tragedi mengerikan tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement